Selasa, 17 April 2018

Lagu Lawas - Walang Kekek - Waljinah


Kelor


Kelor atau merunggai (Moringa oleifera) adalah sejenis tumbuhan dari suku Moringaceae. Tumbuhan ini memiliki ketinggian batang 7—11 meter. Daun kelor berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dapat dibuat sayur atau obat. Bunganya berwarna putih kekuning-kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau; bunga ini keluar sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segitiga memanjang yang disebut kelentang, juga dapat disayur.

Nama umum Indonesia: Kelor, limaran (Jawa) Inggris : Moringa, ben-oil tree, clarifier tree, drumstick tree Melayu : kalor, merunggai, sajina Vietnam : Chùm ngây Thailand : ma-rum Pilipina : Malunggay

Deskripsi

Batang berkayu (lignosus), tegak, berwarna putih kotor, kulit tipis, permukaan kasar; percabangan simpodial, arah cabang tegak atau miring, cenderung tumbuh lurus dan memanjang. Daun majemuk, bertangkai panjang, tersusun berseling, beranak daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda. Buah berbentuk panjang bersegi tiga, panjang 20 - 60 cm; buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi cokelat, bentuk biji bulat - berwarna coklat kehitaman, berbuah setelah berumur 12 - 18 bulan. Akar tunggang, berwarna putih, membesar seperti lobak.

Perbanyakan bisa secara generatif (biji) maupun vegetatif (stek batang). Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.

Penelitian terhadap manfaat tanaman mulai dari daun, kulit batang, buah sampai bijinya, sejak awal tahun 1980-an telah dimulai. Ada sebuah laporan hasil penelitian, kajian dan pengembangan terkait dengan pemanfaatan tanaman kelor untuk penghijauan serta penahan penggurunan di Etiopia, Somalia, dan Kenya oleh tim Jerman, di dalam berkala Institute for Scientific Cooperation, Tubingen, 1993. Laporan tersebut dikhususkan terhadap kawasan yang termasuk Etiopia, Somalia, dan Sudan, karena sejak lama sudah menjadi tradisi penduduknya untuk menanam pohon kelor, mengingat pohon tersebut dapat menjadi bagian di dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan sayuran, bahan baku obat-obatan, juga untuk diperdagangkan. Di kawasan Arba Minch dan Konso, pohon kelor justru digunakan sebagai tanaman untuk penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering. Sehingga pada musim hujan walau dalam jumlah yang paling minimal, jatuhan air hujan akan dapat ditahan oleh sistem akar kelor, dan pada musim kemarau “tabungan” air sekitar akar kelor akan menjadi sumber air bagi tanaman lain. Juga karena sistem akar kelor cukup rapat, bencana longsor jarang terjadi.

Periset dari Anna Technology University, Tamilnadu, India, C Senthil Kumar, membuktikan bahwa daun kelor memang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Menurut dokter sekaligus herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja, kelor mengandung antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan masalah pencernaan, misalnya luka usus dan luka lambung. “Bagian apa pun yang dipakai aman asal memperhatikan caranya,” ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu. Minumlah rebusan daun kelor selagi air hangat. Sebab, efek antioksidan masih kuat dalam keadaan hangat.

Menurut Dr. Paulus Wahyudi Halim di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, kelor memiliki energi dingin. Herbal seperti itu cocok untuk mengatasi penyakit dengan energi panas atau kelebihan energi seperti radang atau kanker.

Cara pemakaian nya dengan merebus 3 tangkai pada segelas air setelah itu minum airnya hangat hangat

Khasiat Daun Kelor

Bayi dan anak-anak pada masa pertumbuhan dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengkonsumsi daun kelor. Perbandingan gram, daun kelor mengandung:

7 x vitamin C pada jeruk 4 x calcium pada susu 4 x vitamin A pada wortel 2 x protein pada susu 3 x potasium pada pisang

Organisasi ini juga menobatkan kelor sebagai pohon ajaib setelah melakukan studi dan menemukan bahwa tumbuhan ini berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun ini di negara-negara termiskin di dunia. Pohon kelor memang tersebar luas di padang-padang Afrika, Amerika Latin, dan Asia. National Institute of Health (NIH) pada 21 Maret 2008 mengatakan, bahwa pohon kelor “Telah digunakan sebagai obat oleh berbagai kelompok etnis asli untuk mencegah atau mengobati lebih dari 300 jenis penyakit. Tradisi pengobatan ayurveda India kuno menunjukkan bahwa 300 jenis penyakit dapat diobati dengan daun moringa oleifera.

Manfaat utama daun kelor adalah:
  1. Meningkatkan ketahanan alamiah tubuh
  2. Menyegarkan mata dan otak
  3. Meningkatkan metabolisme tubuh
  4. Meningkatkan stuktur sel tubuh
  5. Meningkatkan serum kolesterol alamiah
  6. Mengurangi kerutan dan garis-garis pada kulit
  7. Meningkatkan fungsi normal hati dan ginjal
  8. Memperindah kulit
  9. Meningkatkan energi
  10. Memudahkan pencernaan
  11. Antioksidan
  12. Memelihara sistem imunitas tubuh
  13. Meningkatkan sistem sirkulasi yang menyehatkan
  14. Bersifat anti-peradangan
  15. Memberi perasaan sehat secara menyeluruh
  16. Mendukung kadar gula normal tubuh

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya. Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kelor

Senin, 16 April 2018

Pelatihan Membatik di Balai Desa Kelor


Kelor (14/12/2017), Dua hari ini diadakan pelatihan untuk perempuan yaitu membatik, dengan narasumber Bp. Ndaru Sayang Diputra dari desa Tancepacara ini di hadiri oleh perwakilan perempuan produktif dari 7 Padukuhan, sejumlah 15 orang.Dalam sambutannya Kepala desa(Bp. Suratman), pelatihan ini bertujuan untuk mendorong ibu ibu rumah tangga untuk mengembangkan kreatifitas sehinnga dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga, dari pelatihan ini di harapkan kedepannya ada batik ciri khas Desa Kelor yang di produksi oleh masyarakat Kelor sendiri, desa siap memfalitasi untuk pengembangannya, acara di lanjutkan penyampaian materi dan praktek, peserta sangat antosias mengikuti pelatihan ini

KUNJUNGAN COCA-COLA KE PERPUSDES KELOR


Kelor 19/01/2018, Perpustakaan desa kelor kehadiran tamu dari Coca-Cola Fondation yaitu bapak Muhammad Romli Ridwan sebagai koaardinator progran untuk region aplikas dengan didampingi pihak perpustakkan daerah Gunungkidul Ibu Budi Wahyuni dan Ibu Purwati dari pihak desa diwakili oleh sekretaris desa dan kaur perncanaan serta Dukuh slametan (wakil kempok tani mudo mulyo dadi).


Dalam kunjungan kali ini cocacola memperkenalkan program Aplikasi Kunang kunang, yang sudah dikembangkan di beberapa kabupaten,sekarang akan di kenalkan ke perpustakaan desa, Aplikasi ini bertujuan memudahkan dalam pengelolaan dan pengembangan perpustakaan desa antara lain:membantu register pengunjung perpustakaan yang menggunakan internet, memantau web apa yang di buka oleh pengunjung dengan harapan petugas bisa meminimalis penyalah gunaan internet yang tidak baik, dari pihak desa Kelor sangat mengapresiasi program ini akan tetapi terkendala pada pengadaan karena membutuhkan biaya yang banyak yaitu sekitar Rp. 7.000.000,00 dan APBDES sudah di sahkan yang alokasi untuk perpusdes Rp.6.980.000,00 dana ini rencana dialokasikan untuk pendampingan petugas perpus, rapat,dan pengadaan koleksi buku, acara dilanjutkan dengan survey tanaman cabai hasil dari tani muda Kelor yang awal berdirinya kelompok ini dari membaca di perpusdes, harapan dari pemerintah desa Kelor perpusdes selalu didampingi dalam pengembangannya baik dari DPK Gunungkidul maupun dari Coca-Cola, sehingga perpustakaan desa tetap bisa membantu masyarakat tentang pengetahuan yang mungkin tidak bisa di pelajari langsung sehingga bisa meningkatkan baik Kwalitas SDM maupun pendapatan masyarakat,

Pelatihan Sablon di Desa Kelor


Kelor (09/12/2017), hari ini di di balai desa di adakan pelatihan menyablon untuk pemuda,acara ini di hadiri pemuda perwakilan dari tujuh padukuhan,dlm sambutanya kepala desa kelir( suratman)mengharpkan pelatihn ini adalah titik awal mandirinya desa ,dengan berbekal ilmu pemuda harus mampu menciptakan peluang ekonomi di daerah sendiri,desa siap memfasilitasi demi majunya masyarakat desa,seperti contoh kelompok tani holtikultura,mereka tdk bermimpi yg terlalu tinggi,tapi dengan,berbekal ilmu yg di dapat dari.membaca,ketekunan,kesabaran.


Mereka bisa sukses sampe sekarang,dari gambaran ni diharapkan dapat memotivasi pemuda2 yang lain untuk tidak takut berkarya apabila pelatihan ini mendapat hasil yg sukses maka desa tidak akan kehilangan pemuda yang rata rata merantau di kota,kegiatan ini akan dilaksanakan dua hari,peserta sangat antusias mengukuti proses pelatihan,pelatihan ini berlangsung dua hari,sabtu dan minggu dengan narasumber bapak Ndaru dari Tancep,ngawen

PANEN RAYA TANI MUDO MULYO DADI


Slametan 30 nov 2017.hari ini sangat cerah ,tidak spt hari kemaren.kelompok tani muda mulya dadi di dusun Slametan desa kelor, sudah sangat sibuknya.yang mana hari ini mereka telah mengagendakan panen raya cabe merah.tidak tanggung tanggung,acara yang akan diselenggarakan pagi ini,akan dihadiri oleh wakil bupati GK ,Dr .H.imawan wahyudi dan jajaran dinas dilingkungan kab.seperti Dinas Pertanian dan pangan,Kepala BPS,kepala BAPEDA Dinas perpustakaan dan Arsip Daerah,Dinas Pariwisata, Dinas PU,dan Dinas Kelautan.

Sungguh sebuah prestasi besar yang di raih sekelompok petani pemuda ini hingga mendapt perhatian yg begitu besar dari pemerintah kabupaten Gunungkidul. Mengapa demikian ,ya kelompok tani muda mulya dadi ini telah menjadi pelopor dan.percontohan di lingkungan desa Kelor,karena selain mereka beranganggotakan pemuda mereka sangat bersemangat untuk berinovasi dengan membidik komoditi pasar tentang kebutuhan pangan yang mendasar. Seorang pemuda Sujito namanya,berawal dari kemandiriannya untuk mencoba berinovasi menanam tananan holtikultura.berangkat dari minat baca di perpusdes Nusantara dan mengakses informasi di bidang pertanian melalui fasilitas internet di perpusdes,sujito mempraktekkannya .ketekunannya dan kegigihannya dalam mempraktekkan cara2 menanam dan merawatannya sujito berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya.


Lahan 1000 m dengan modal 7 juta dia menanam sekitar 1500-2000 btg menghasilkan cabe 1 ton ,jika perkilo rp20 000 hasil yang di dapat Rp. 20 juta.dari situ menginspirasi pemuda lainnya untuk bergabung.sejak 2012 hingga skrg anggota kelompok tani Muda Mulya Dadi sdh beranggotakan 22 orang. Dengan selalu di dampingi Ppl kecamatan karangmojo akhirnya budidaya tanaman holtikultura ini makin berkembang. 


Hingga pagi ini di agendagakan.panen raya yang dihadiri wabup GK.melihat potensi dan inovasi ini pemkab GK mengapresiasi program gerakan tanam cabai ,yang mana pemuda 2 yg tidak malu terjun ke dunia pertanian bahkan sdh menjadi pelopor dilingkungan desa. Kesempatan ini di pergunakan kelompok tani muda mulya dadi untuk menyampaikan kendala dan kesulitan selama menggeluti pertanian.holtikultura ini. Dan sebagai apresiasi bentuk perhatian pemerintah kel tani muda mulya dadi mendapat bantuan cultivator dan dijanjikan dam patut untuk pengairan. Hal ini tentu sangat menggembirakan bagi kelompok tani MMd yang tentunya sangat diharapkan.untuk terus mau mengembangkan pertanian holtikultura. Tanggapan lain dari Pemdes kelor dan kecamatan.krmojo,kelompok tani MMD diangkat dalam progam inovasi desa sbg motifasi pemuda yang lainnya utk mau bertani. Krn di jaman skrg ini kemandirian spt ini diharapkan mampu membantu pemerintah dlm menanggulangi kemiskinan.